Makassar,
1titik.com (22/2/2012). Tidak lulusnya Herdian, seorang Purna Paskibraka
Nasional Tahun 2010, dalam seleksi penerimaan Brigadir Polri Di Sulawesi
Selatan, dikecam oleh LPK (Lembaga Pemantau Kepolisian) dengan menggelar aksi
unjuk rasa di bawah fly over Jl. Urip
Sumoharjo.
Dalam
orasinya, LPK Sulawesi Selatan mencurigai adanya kecurangan dalam seleksi tersebut, hingga
Herdian tersingkir. Disamping itu, diakui Purna Paskibraka tersebut yang juga merupakan murid
tauladan serta atlet karate Sulawesi Barat, bahwa dirinya tidak mampu membayar
sejumlah uang untuk bisa meluluskan saya di Kepolisian.
“Saya cuma ingin masuk Brigadir Polisi, bukan Akpol. Saya ingin tahu bagaimana rasanya jadi bawahan dan Saya merasa teleh dikecewakan, buat apa saya memperoleh seluruh sertifikat ini, jika tidak ada gunanya” lantang Herdian yang mendapatkan piagam dari Jendral Bambang Hendarso Danuri, Kapolri saat itu, sebagai jaminan untuk masuk ke instansi Kepolisian. Di penghujung aksi, Herdian membakar seluruh sertifikat yang ia miliki. Aksi tersebut memperoleh perhatian dari masyarakat dan pengguna jalan pada saat itu, sehingga cukup mengganggu arus lalu lintas. (adr/ptw)
“Saya cuma ingin masuk Brigadir Polisi, bukan Akpol. Saya ingin tahu bagaimana rasanya jadi bawahan dan Saya merasa teleh dikecewakan, buat apa saya memperoleh seluruh sertifikat ini, jika tidak ada gunanya” lantang Herdian yang mendapatkan piagam dari Jendral Bambang Hendarso Danuri, Kapolri saat itu, sebagai jaminan untuk masuk ke instansi Kepolisian. Di penghujung aksi, Herdian membakar seluruh sertifikat yang ia miliki. Aksi tersebut memperoleh perhatian dari masyarakat dan pengguna jalan pada saat itu, sehingga cukup mengganggu arus lalu lintas. (adr/ptw)