Makassar, 1titik.com (25/02/2012)
Kelangkaan LPG di wilayah Sulawesi Selatan cukup meresahkan masyarakat. Terbatasnya
persediaan dengan banyaknya permintaan menyebabkan harga melonjak tinggi. Keadaan
tersebut disebabkan terlambatnya distribusi LPG ke Makassar yang diangkut
menggunakan kapal, akibat cuaca buruk. “Biasanya untuk pemuatan gas LPG yang
akan diangkut ke wilayah Indonesia Timur dilakukan di Kalimantan dan Situbondo.
Namun, dikarenakan kondisi cuaca, maka pemuatan dilakukan di Teluk Semangka,
Lampung, yang memiliki kondisi cuaca yang lebih baik tetapi dengan jarak tempuh
yang lebih jauh”, terang General
Manager Fuel Retail Marketing Region VII Pertamina,
Adi Nugroho kepada wartawan dalam sebuah Jumpa Pers (24/2).
Ditambahkannya juga, bahwa untuk
saat ini kapal pengangkut LPG telah tiba di Makassar, sehingga Pertamina telah
memiliki stok LPG 1.700 metric ton yang bekelanjutan tiap 2-3 hari, untuk
mengimbangi rata-rata penyaluran normal LPG di wilayah Sulawesi Selatan, sejumlah
650 metric ton per hari.
Dalam pernyataannya juga, ditegaskan
juga bahwa harga yang belaku untuk gas LPG 3 kg adalah Rp 13.000,-. Adanya harga
yang melonjak tinggi hingga hingga dua kali lipat tersebut disebabkan karena hukum
pasar, Pertamina mengegaskan bahwa harga tersebut bukan ditetapkan oleh pihak
Pertamina. Pihak Pertamina
menduga kenaikan harga LPG disebabkan spekulasi harga di tingkat pengecer.
Tidak adanya patokan harga yang ditetapkan secara resmi, menyebabkan pengecer
menjual dengan harga tinggi pada kondisi terbatasnya persediaan.
Dalam
mengatasi hal tesebut, perlu dibuat
peraturan oleh pemerintah, sebagaimana Surat Keputusan (SK) Harga Eceran
Tertinggi (HET) yang menetapkan harga Rp 13.000,- untuk tingkat agen, jelasnya.
(ptw/adr)