Pekanbaru, 1titik.com (14/2/2012) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau
melaksanakan musyawarah besar di balai gedung daerah Provinsi Riau, jalan
Diponegoro, Pekanbaru. Musyawarah tersebut bertema “Peranan Lembaga Adat Melayu
Riau Dalam Mewujudkan Visi Riau 2020”. Pembukaan acara musyawarah besar tersebut
dihadiri oleh pejabat-pejabat daerah seperti Gubernur, Walikota serta Bupati
dan perwakilan dari pejabat pusat seperti Wan Abu Bakar (Anggota DPR RI) asal
Riau, dan Jimly Asshiddiqqie (mantan Ketua Mahkamah konstitusi).
Acara
pembukaan musyawarah besar tersebut di buka oleh Gubernur Riau yang
menyampaikan bahwa Visi
Provinsi Riau 2020 adalah sebagai pusat kebudayaan Melayu harus direalisasikan
dengan cara menerapkan budaya melayu dalam satu hari misalnya hari Jumat. “..untuk
dapat mewujudkan visi Riau 2020 tersebut, bapak ibu yang berbahagia dimana kita
ingin menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan melayu, maka kita ingin
menjadikan kalau hari Jumat mungkin kita sudah berpakaian melayu untuk semua jajaran
pemerintah kita..” ungkap Rusli Zainal saat pidato pembukaan Mubes LAM Riau.
Selain itu, Harapan-harapan untuk mewujudkan
visi Riau 2020 juga harus masuk ke dalam program daerah dan khususnya dalam hal
anggaran yang juga penting untuk diprogramkan. Gubernur Riau menginginkan
bahawa setiap kabupaten di Provinsi Riau harus menganggarkan dana untuk
pengembangan Lembaga Adat Melayu.
“..Karena visi Riau 2020 dimana kita ingin
menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan melayu ini adalah komitmen kita
bersama, saya minta komitmen tersebut tidak hanya lisan melainkan pastikan
bahwa dukungan-dukungan kita ini harus tertuangkan di dalam program dan yang
terpenting adalah anggaran. Saya akan cek di dalam Perda APBD yang di ajukan
kabupaten kota, sudah adakah program untuk Lembaga Adat Melayu. Kalo tidak
ada,saya tidak mau tanda tangani” paparnya. (ald/by)