Ternate, 1titik.com
(28/02/2012) Setelah PMII pada hari senin kemarin beraksi, giliran HMI
cabang Kota Ternate yang beraksi. HMI Cabang Ternate melakukan aksi
unjuk rasa menuntut aparat hukum di Ternate untuk benar-benar menegakkan
supremasi hukum di wilayah Maluku Utara. Supremasi hukum yang paling
disorot diantaranya tentang dugaan korupsi yang dilakukan oleh Gubernur
Maluku Utara atas Dana Tak Tersangka (DTT).
HMI
cabang Kota Ternate menuntut seluruh kasus korupsi di wilayah Maluku
Utara untuk segera diselesaikan. Beberapa kasus dugaan korupsi tersebut
selain kasus Gubernur Maluku Utara juga kasus proyek rumput laut dan
Dana Bantuan Sosial (Bansos) yang melibatkan sekretaris daerah. Selain
itu, HMI juga menuntut tentang dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan
oleh Kapolres Halmahera Selatan. Menurut orator HMI ini, ketidakseriusan
Kapolda dan Kajati Maluku Utara membuktikan bahwa kedua pejabat ini
pantas untuk dibebastugaskan dari jabatannya. Pihak kepolisian mengajak
perwakilan dari massa HMI untuk melakukan hearing dengan Kapolda. Namun,
massa HMI menolak dan memaksa masuk sehingga terjadi aksi adu dorong.
Sempat
terjadi kericuhan karena pada saat aksi adu dorong,bendera HMI yang
dibawa oleh massa diambil oleh pihak kepolisian sehingga massa dari HMI
marah. Namun, situasi kembali kondusif saat ada beberapa dari pejabat
dari kepolisian dan Korlap massa menenangkan situasi.(Rmd/Rnd)