Pekanbaru. 1titik.com. Wahana
Lingkungan Hidup (WALHI) Provinsi Riau mendukung tindak lanjut Kapolri dalam
merespon data dan video penebangan kayu ramin oleh PT.Asia Pulp Paper (APP),di Kabupaten Siak, Riau. WALHI menilai bahwa penemuan ini dapat dijadikan bukti
awal dalam upaya penegakkan hukum kepada perusahaan-perusahaan yang melakukan
aktifitas penebangan kayu ramin secara illegal.
Seperti yang diungkapkan
oleh Hariansyah Usman melalui selular kepada
1.titik.com, “Kita mendukung langkah tegas yang dilakukan Kapolri dalam
menindaklanjuti hasil temuan Greenpeace,
karena selama ini proses penegakan hukum masalah ini selalu masyarakat yang
kena.”
Terkait hasil investigasi tertutup
Greenpeace yang dilakukan selama satu
tahun, WALHI menilai bahwa hasil temuan tersebut sangat valid dan dapat
dipertanggungjawabkan karena hasil temuan juga diteliti oleh para ahli dibidang
kayu. Sebenarnya, Walhi beserta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lain dibidang
lingkungan sudah pernah menyampaikan hal demikian kepada pemerintah, namun
upaya tersebut terkendala pada proses tindak lanjut. Walhi merasa pemerintah
tidak pernah menindaklanjuti apa yang disampaikan.
“Kita surprise dengan hasil investigasi Greenpeace,karena hasil temuannya itu bisa dipertanggungjawabkan
dan hasilnya pun juga berdasarkan dari ahli-ahli sehingga menjadi akurat.
Penemuan ini senada dengan apa yang walhi sampaikan dimana praktek perusahaan
besar seperti ‘A’ dan ‘B’ tidak sesuai pelaksanaannya. Namun, seruan kita
selama ini tidak pernah ditindaklanjuti oleh pemerintah.” Ungkap Direktur
Eksekutif Walhi Provinsi Riau.
Walhi berharap kepada
pemerintah untuk tidak lagi memberikan izin aktivitas penebangan kayu ramin kepada
perusahaan sejenis pulp dan paper. Penebangan kayu ramin yang
berlebihan dapat memusnahkan habitat kayu ramin dan makhluk hidup yang ada
disekitarnya. Selain itu, Walhi meminta pemerintah segera menindak hukum secara
tegas kepada perusahaan APP. Kepada PT.APP untuk tidak lagi mengampanyekan perusahaannya
ramah lingkungan, namun nyatanya tidak seperti itu.
“PT. APP jangan lagi
mengampanyekan perusahaannya ramah lingkungan, padahal nyatanya tidak sepertit
itu.” Tutup Hata (sapaan akrab Hariansyah Usman) kepada media 1titik.com.
(ald/by)