Pekanbaru, 1titik.com. (30/4/2012), Sekelompok orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai “Aliansi Masyarakat Peduli Riau (AMPR)” berkumpul di Jalan Cut Nyak Dien (Tugu PON Riau. Jumlah massa sekitar 50 orang tersebut berbaris memanjang untuk persiapan melakukan longmarch ke pintu gerbang kantor Gubernur Riau Jalan Sudirman. Sebelum melakukan longmarch, massa aksi melaksanakan doa bersama demi kelancaran aksi damai yang dilaksanakan. Aliansi tersebut terdiri diantaranya Front Pembela Islam (FPI) Riau, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI ) Pekanbaru, dan Gerakan Mahasiswa Pembebasan Riau
Tiba di Depan gerbang kantor Gubernur Riau, Massa aksi yang dipimpin oleh Rizky Alfadi membentuk barisan di depan gerbang dan melakukan orasi. Massa aksi menuntut kepada pemerintah untuk memberhentikan pembangunan proyek Riau Town Square. Selain dapat meningkatkan kemaksiatan Riau, secara tata kota dapat menambah kemacetan di kota Pekanbaru. Di sisi lain, Pemerintah telah membiarkan kapitalisme untuk berkembang di Riau.
“..Kami menolak keras pembangunan Riau Town Square. Pembangunan Ritos hanyalah kepentingan kapitalis. Apakah dengan pembangunan Ritos dapat menguntungkan secara nasional? Tidak, itu justru hanya menguntungkan pihak kapitalis. Pemerintah seharusnya tidak membiarkan pembangunan Riau Town Square, dahulu purna MTQ digunakan untuk pengajian, pengembangan budaya melayu dan sebagainya. Tapi sekarang dihancurkan dana akan dibangun tempat maksiat..” ujar Sarwan Kelana (Ketua Dakwah Front Pembela Islam Riau) saat berorasi.
Beberapa saat setelah melakukan orasi, perwakilan dari kantor Gubernur Riau menemui massa aksi di luar. Perwakilan Gubernur tersebut adalah H. Abdul Latief (Assisten I Gubernur Riau) dan Daswanto (Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Riau). Saat menemui massa aksi, Abdul Latief berjanji akan menyampaikan aspirasi dari AMPR kepada Gubernur Riau, H.M. Rusli Zainal. Massa aksi membubarkan diri setelah diterima oleh perwakilan Gubernur.(ald)
